Sabtu, 02 Maret 2013

Jejak Langkah Meretas Masa Depan

Masa lalu.. Menyisakan sesal.. mungkin, karena memang itulah yang bisa kita lakukan dengan masa lalu, menyesalinya. Sesal atas masa lalu sebenarnya merupakan hal yang wajar, malah bisa berarti sinyal positif. Bagaimana tidak, orang yang tidak pernah menyesali masa lalu berarti ia telah merasa puas dengan apa yang telah ia perbuat dari dulu hingga sekarang, bisa dikatakan hidup semacam itu bersifat stagnan. Lain halnya dengan orang yang punya sesal, ketika kita merasakan sesal atas beberapa atau banyak hal yang telah terjadi di masa lalu, maka kita akan punya kesempatan untuk melakukan perbaikan.
Namun jangan sampai kita berfokus pada rasa sesal berkepanjangan yang dapat membuat kita menjadi zombie di era seperti ini. Kita masih punya masa kini untuk dijalani, kita perlu berpikir.. bergerak.. bertindak.. bisa dengan cara menjabarkan poin-poin yang telah kita sesali atas apa yang pernah kita perbuat di masa lalu, lantas sebagai tindak lanjutnya kita bisa meramu bentuk-bentuk perbaikan apa yang akan kita lakukan di masa mendatang.
Jadikan masa lalu sebagai salah satu acuan kita untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, jadikan masa kini sebagai pijakan, dan jadikan masa depan sebagai goal. Kita masih punya harapan atas masa depan yang patut kita perjuangkan.

3 komentar:

  1. yg pasti cpet lulus aja nis, jgn lama2 d kampus. hehe.. #peace :)

    BalasHapus
  2. sesal, tak pernah berada diawal, seperti halnya niat yang tak pernah berada diakhir..

    tak selamanya niat itu baik, dan tak selamanya sesal itu buruk.

    just remainder me hehe

    BalasHapus
  3. insyaAllah umam


    iya dep.. buat diri sendiri juga. :)

    BalasHapus