Jumat, 05 April 2013

Seputar Pikiran Wanita

Taukah? Banyak diantara wanita suka diperhatikan dan suka cari perhatian [ke semua orang]. Ada yang mencari perhatian dengan terang2an.. Ada yang mencari perhatian secara tersirat.
*manusiawi ketika orang2 utamanya wanita merasa membutuhkan perhatian, sangat normal malah. Namun yang perlu dihindari adalah keinginan mendapat perhatian berlebih dari semua orang, wanita musti berusaha untuk bisa menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi.. Pun perhatian akan didapat dari orang2 yang semestinya kok.

Selanjutnya tentang wanita...

Selasa, 02 April 2013

Wanita: Publik vs Domestik

Ada Band bilang ‘karena wanita ingin di mengerti’, sebenarnya bukannya aku tak sepakat dengan kata-kata itu, hanya saja menurut ku tak cuma wanita yang ingin dimengerti, pria pun juga ingin dimengerti, bukan begitu?

Wanita.. dewasa ini masih trend seputar wanita karir, entah sampai kapan trend ini akan bertahan. Banyak wanita merasa keren ketika telah berhasil sukses diranah publik; bekerja diluar, berpenghasilan, merasa terlihat cerdas dan menarik. Tak jarang yang mengalihkan tugasnya di ranah domestik kepada seorang ‘pembantu’ karena terlalu sibuk bekerja diluar.
Perlu diketahui, jika wanita berhasil dalam pekerjaannya di ranah publik itu adalah hal yang biasa, wajar2 saja kurasa, karena wanita pada masa sekarang berhak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang setara dengan pria, tidak seperti dahulu kala dimana wanita masih menjadi ‘konco wingking’.

Wanita yang berhasil di ranah domestik itu baru luar biasa, keren. Yah.. bukan berarti sehari 24 jam berkutat di rumah, maksud ku ‘ranah domestik’ disini lebih mengerucut pada makna wanita yang mengelola urusan rumah tangga, bisa saja disambi kerja diluar atau tidak, yang jelas tidak melalaikan tugas utamanya itu.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, mengerjakan tugas rumah yang bersifat teknis akan bisa diatasi dengan cukup mudah karena teknologi yang semakin canggih (mesin cuci baju, mesin cuci piring, de el el). Namun tugas mendidik anak, disitulah tantangan yang membuat seorang ibu rumah tangga terlihat keren, perlu kecerdasan, ketelatenan juga  kesabaran. Patut digarisbawahi bagi wanita yang punya background pendidikan sebagai seorang pendidik, jangan dulu merasa sukses sebagai seorang pendidik sebelum berhasil mendidik anak sendiri.

Well, pada dasarnya tak masalah bila wanita bekerja di ranah publik, asal tidak melalaikan ranah domestiknya. Mempekerjakan pembantu untuk membantu urusan teknis dirumah masih tergolong wajar, namun jangan sampai tugas mendidik anak juga dilimpahkan kepada seorang pembantu, sangat disayangkan, karena anak-anak membutuhkan kasih sayang dari ibunya, mereka perlu kita didik dengan baik agar dapat menjadi generasi penerus yang membangun peradaban.

KELU

Tiap hari aku berbicara
Meluapkan rasa lewat kata
Semua yang dirasakan oleh hati
Atas semua yang dialami oleh diri
Bahagia, sedih, marah, kecewa, bangga atau apapun
Ada yang tumbuh, mengakar atau tenggelam tergantikan
Aku ingin selalu menjelmakannya menjadi kata  yang terucap
Namun ada waktu, beberapa waktu
Waktu dimana lidah terasa kelu
Tak dapat menyampaikan apa yang dirasa
Tak melulu karena menahan tangis
Aku sendiri tak tau
Terasa tertahan, tertahan hanya sampai pada hati
Tak tau apa yang musti diucapkan
Tak terejawantahkan kedalam kata
Atau mungkinkah ego yang menghentikan kata?
Agar diri tak meletup-letup seperti petasan?
Aku tak yakin..